Gubernur Jatim Tingkatkan Layanan dan Konektivitas Transportasi Laut di Pelabuhan Kota Probolinggo

Berita, Surabaya155 Dilihat

PROBOLINGO-Pemerintah Provinsi Jawa Timur, di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, telah mengambil langkah maju dalam meningkatkan layanan dan konektivitas transportasi laut di wilayah Jawa Timur. Pada tanggal 2 Agustus 2023, Gubernur Khofifah meninjau Pelabuhan Kota Probolinggo untuk mengevaluasi proyek pengembangan yang sedang berlangsung.

Dalam keterangan tertulis yang diterima di Kota Probolinggo pada hari Kamis, Gubernur Khofifah menyatakan pentingnya peningkatan kapasitas dan layanan di Pelabuhan Kota Probolinggo. Pelabuhan ini memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran distribusi logistik di wilayah Jatim dan berbagai negara. Selain itu, lokasinya yang strategis juga dapat membantu Pelabuhan Tanjung Perak dan menjadi pintu gerbang penting bagi wilayah-wilayah hinterland, termasuk Probolinggo, Jember, Pasuruan, Situbondo, dan Lumajang.

Menurut Gubernur, tingkat pemakaian Dermaga 2 Pelabuhan Probolinggo pada tahun 2022 telah mencapai 68 persen, dengan jumlah volume bongkar muat sebesar 2 juta ton, dan berpotensi meningkat pada tahun 2023. Sesuai dengan standar kinerja pelayanan operasional pelabuhan, dermaga dengan nilai kinerja di atas 70 persen memerlukan pengembangan.

“Pemerintah Provinsi Jawa Timur pada Tahun Anggaran 2023 melakukan pengembangan Pelabuhan Probolinggo untuk menjawab kebutuhan tersebut,” ujar Gubernur Khofifah.

Rencana pengembangan meliputi perpanjangan Dermaga 2 dengan ukuran 92 x 31 m2 dan peningkatan kapasitas hingga 50.000 DWT di sisi depan dan 20.000 DWT di sisi belakang. Saat ini, Dermaga 2 sudah berukuran 305 x 31 m2 dengan kapasitas 25.000 DWT di sisi depan dan 20.000 DWT di sisi belakang.

Selain itu, akan dilakukan perpanjangan Dermaga 1 sebesar 15 x 30 m2 dengan kapasitas yang ditingkatkan menjadi 10.000 DWT baik pada sisi depan maupun belakang. Dermaga 1 eksisting saat ini berukuran (93 x 18,5) dengan kapasitas 1.000 DWT pada sisi depan dan belakang serta (43 x 30) m2 dengan kapasitas 10.000 DWT.

Baca Juga:   Atasi Stunting, Lima Mahasiswa UMM Buat Biskuit Bayi dari Biji Nangka dan Kacang Tunggak

Pemprov Jatim juga akan membangun satu unit gudang tertutup berukuran 100 x 60 m2 sebagai pelengkap dari dua unit gudang tertutup eksisting dengan ukuran masing-masing 60 x 24 m2.

Gubernur Khofifah menyebut bahwa pengembangan ini juga bertujuan untuk meningkatkan layanan pelayaran perintis, seperti Probolinggo-Pulai Giliketapang-Pulau Gilimandangin-Trunojoyo Taddan-Branta. Pelayanan ini diharapkan dapat mendukung akses pariwisata ke Pulau Gili Iyang, pegunungan di Bromo, serta pariwisata pantai dan snorkeling di Pulau Giliketapang.

Dengan semakin berkembangnya Pelabuhan Probolinggo, Gubernur Khofifah berharap dapat mengurangi kepadatan di Pelabuhan Tanjung Perak. Pelabuhan Probolinggo akan membantu dalam bongkar muat untuk wilayah Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Bondowoso, dan sekitarnya. Selain itu, ia percaya bahwa pengembangan dan peningkatan pelabuhan ini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian wilayah dan memperlancar mobilitas masyarakat.

Proyek pengembangan Pelabuhan Kota Probolinggo menjadi langkah penting Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menghadapi tantangan logistik dan transportasi laut. Dengan semakin modern dan efisiennya pelabuhan ini, Jawa Timur berpotensi meningkatkan konektivitas regional dan internasional, serta meningkatkan daya saing ekonomi di wilayah tersebut.***

Komentar